Penggolongan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia
Di bawah ini akan dikupas penggolongan kerajaan-kerajaan di Indonesia apakh termasuk kerjaan maritim atau agraris. Penggolongan tersebut berdassarkan fakta-fakta dan dari beberapa sumber. Apabila ada pembaca ada yang memnyai pendapat yang berbeda, dapat memberikan kritik dan saran dengan mencantumkan alasannya.
1. KERAJAAN KUTAI
Tidak banyak diketahui kehidupan
perekonomian Kerajaan Kutai. Namun bila dilihat dari letaknya, Kerajaan Kutai
sangatlah strategis. Yaitu pada jalur aktivitas pelayaran dan perdagangan
antara dunia barat dan dunia timur, serta letaknya yang jauh ke arah pedalaman,
yang sangat cocok untuk tempat peristirahatan bagi pelayar yang melakukan perjalanan jarak jauh.
Dalam situasi seperti itu perdagangan dapat menjadi mata pencaharian utama,
maka Kerajaan Kutai merupakan kerajaan maritim.
2. KERAJAAN TARUMANEGARA
Prasasti Tugu menyatakan bahwa Raja Purnawarman
memerintah rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak.
Pembangunan ini berarti ekonomis yang besar bagi masyarakat, karena dapat
digunakan sebagai sarana mencegah banjir dan lalu-lintas pelayaran perdagangan antar
daerah di Kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar juga dengan daerah-daerah di
sekitarnya. Oleh sebab itu perekonomian Kerajaan Tarumanegara merupakan
kerajaan maritime yang perekonomiannya dari pelayaran terusan tersebut.
3. KERAJAAN HOLING
Perekonomian Kerajaan Holing berkembang sangat pesat.
Masyarakat Holing telah mengenal hubungan dagang. Mereka menjalin hubungan
dagang dari suatu tempat yang disebut pasar. Mereka melakukan hubungan
perdagangan dengan teratur di pasar tersebut. Maka Kerajaan Holing merupakan
kerajaan maritime yang perekonomian utamanya pada perdagangan.
4. KERAJAAN SRIWIJAYA
Kerajaan Sriwijaya melakukan perluasan wilayah untuk
menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda yang merupakan jalur
pelayaran dan perdagangan yang penting. Keberhasilan Sriwijaya menjadikan
kerajaan tersebut sebagai penguasa tunggal jalur aktivitas perdagangan dunia yang
melalui Asia Tenggara.
Armada Kerajaan Sriwijaya yang kuat dapat menjamin
keamanan aktivitas pelayaran dan perdagangan. Armadanya juga dapat memaksa
perahu pedagang singgah. Semakin ramai jalur pelayaran berakibat pada Kerajaan
Sriwijaya menjadi tempat pertemuan para pedagang atau pusat perdagangan di
AsTeng. Para pedagang Kerajaan Sriwijaya juga berdagang sampai luar wilayah
Indonesia, seperti ke China di sebelah utara, laut Merah, dan Teluk Persia.
Oleh karena itu Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritime.
5. KERAJAAN MATARAM KUNO
Pusat kerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah sungai Progo, meliputi
daratan Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Daerah itu amat subur
sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal ini mengakibatkan
banyak kerajaan-kerajaan serta daerah lain yang saling mengekspor dan mengimpor
hasil pertaniannya.Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian
telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi. Oleh sebab itu
kerajaan mataram kuno saat itu merupakan kerajaan agraris.
Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung
berkuasa. Raja telah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta
penduduk disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk
menjamin kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai
tersebut. Sebagai imbalannya, penduduk desa di kanan-kiri sungai tersebut
dibebaskan dari pungutan pajak. Lancarya pengangkutan perdagangan melalui
sungai tersebut dengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan
kesejahteraan rakyat Mataram Kuno. Dan karena sebab tersebut pada masa Raja
Balitung Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan maritime.
6.
KERAJAAN BALI
Perekonomian Kerajaan Bali bersumber dari hasil pertanian. Jenis-jenis
tanaman yang dapat diperjualbelikan seperti padi, pinang, kelapa, dan kapas.
Mereka juga beternak sapi, kambing, babi, anjing, ayam, kuda, kerbau, dll. Oleh
sebab itu Kerajaan Bali merupakan kerajaan agraris.
7. KERAJAAN SUNDA
Kerajaan sunda memiliki enam pelabuhan penting, yakni Pelabuhan Banten,
Pontang, Cigede, Tamgara, Sunda Kelapa, dan Cimanuk. Setiap pelabuhan dikepalai
oleh seorang syahbandar yang
bertanggung jawab kepada raja an bertindak sebagau wakil raja di pelabuhan yang
dikuasai.
Melalui pelabuhan tersebut Kerajaan Sunda melakuukan perdagangan ke daerah
maupun negara lain. Wilayah perdagangan sampai di Pulau Sumatera bahkan pulau
Maladewa. Karena perekonomian kerajaan sunda yang utama adalah perdagangan maka
Kerajaan Sunda adalah Kerajaan maritime.
8. KERAJAAN MAJAPAHIT
Majapahit merupakan negara agraris dan juga
sebagai negara maritim. Kedudukan sebagai negara agraris tampak dari letaknya
di pedalaman dan dekat aliran sungai. Kedudukan sebagai negara maritim tampak
dari kesanggupan angkatan laut kerajaan itu untuk menanamkan pengaruh Majapahit
di seluruh nusantara. Dengan demikian, kehidupan ekonomi Kerajaan Majapahit
menitikberatkan pada bidang pertanian dan pelayaran perdagangan.
Udara di Jawa panas sepanjang tahun. Panen padi terjadi dua kali dalam setahun,
butir berasnya amat halus. Terdapat pula wijen putih, kacang hijau,
rempah-rempah dan lain-lain, kecualai gandum. Buah-buahan banyak jenisnya,
antara lain pisang, kelapa, delima, pepaya, durian, manggis, langsat dan
semangka. Sayur mayur berlimpah macamnya. Jenis binatang juga banyak, antara
lain burung beo, ayam mutiara (kalkun), burung nilam, merak, pipit, kelelawar
dan hewan ternak seperti sapi, kambing, kuda, babi, ayam dan bebek, serta hewan
langka monyet putih dan rusa putih.
Untuk membantu pengairan pertanian yang teratur, pemerintah Majapahit membangun
dua buah bendungan, yaitu Bendungan Jiwu untuk persawahan daerah Kalamasa dan
Bendungan Trailokyapuri untuk mengairi daerah hilir.
9. KERAJAAN SINGOSARI
Tidak diketahui secara jelas perekonomian Kerajaan Singosari,
namun letaknya yang di dekat Sungai Berantas (Jawa Timur) memungkinkan bahwa
perekonomiannya seperti kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri. Yaiti secara
langsung atau tidak mereka terjunke dunia pelayaran. Keadaan ini juga di dukung dari hasil
bumi yang maelimpah dari Jawa Timur. Raja Kertanegara berusaha menguasai jalur perdagangan Selat Malaka yang
bertujuan mengembangkan aktivitas perekonomian Kerajaan Singosari.
0 Response to "Penggolongan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia"
Post a Comment