Empat Proyek Kerja Paksa pada Masa Kolonial Belanda
No
|
Nama Proyek
|
Tempat
|
Bentuk Kerja Paksa
|
1
|
Pabrik senjata
|
Semarang dan
Surabaya
|
Kerja Rodi tanpa digaji
|
2
|
Pangkalan armada
|
Ujung Kulon
|
Kerja Rodi tanpa digaji
|
3
|
Jalan Raya Pos atau
Jalan Daendels dari Anyer hingga Panarukan, dengan panjang lebih dari 1.000 km
|
Anyer sampai
Panarukan
|
Kerja Rodi tanpa digaji
|
4
|
Benteng pertahanan
|
Meester Cornelis (kini Jatinegara)
|
Kerja Rodi tanpa digaji
|
Untuk mendukung data dari tabel
tersbut, penulis mendeskripsikan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.
1. Pembangunan Pabrik Senjata
Untuk memenuhi kebutuhan perang dan memperkuat
pertahanan, pemerintah kolonial Belanda membangun pabrik senjata. Pabrik
senjata yang dibangun yaitu pabrik senjata di Semarang dan pabrik meriam di Surabaya.
2. Pembangunan Pangkalan Armada
Pangkalan armada ini dibangun untuk menghadang
Inggris agar tidak memasuki Pulau Jawa. Untuk itu dibuatlah pangkalan armada di
Ujung Kulon. Pembangunan pangkalan armada dimulai tahun 1808 dengan permintaan
Daendels kepada Sultan Banten agar menyediakan 1000 orang untuk kerja rodi
membangun pangkalan armada. Ketiak pelaksanaan pembangunan pangkalan, banyak
para pekerja yang sakit dan meninggal. Ketika itu merambah dengan hebat wabah
malaria atau yang biasa dikenal dengan “uap racun” pada saat kerja rodi
membangun pangkalan armada.
3. Pembuatan Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan
Jalan Raya Pos atau bisa juga disebut jalan Daendels
ini memanjang dari Anyer sampai Panarukan memunyai panjang 1000 km. Jalan Raya Pos
bermula dari mercusuar Bojong sebagai titil 0 menuju keujung timur Pulau Jawa. Menurut
versi sejarah yang ada, jalan lintas pantai utara (pantura) Jawa ini dibangun
dengan kerja rodi. Jalan Raya Pos digunakan untuk kepentingan militer, yaitu
agar tentara-tentara Belanda dapat bergerak lebih cepat.
4. Pembangunan Benteng Pertahanan
Benteng pertahanan yang dibuat oleh Belanda
berada Meester Cornelis (kini Jatinegara). Benteng ini
dibangun untuk kepentingan militer. Berbagai kegiatan kemiliteran dilaksanakan
di dalam benteng Meester Cornelis.
Pembangunan berlangsung pada tahun 1743, ketika masa pemerintahan
Gubernur Jenderal Baran van Imhoff sebagai tempat latihan garnisun Batavia.
Kemudian digunakan untuk latihan kemiliteran prajurit sipil pribumi untuk
mendukung langgengnya kekuasaan Belanda dan berbagai kegiatan militer lainnya
dilakukan di benteng ini.
Meester Cornelis menjadi benteng yang dilewati Jalan Raya Pos
Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels untuk kepentingan kemiliteran. Kemudian
perkembangan transportasi membuat daerah sekitar Meester Cornelis menjadi ramai
dan menumbuhkan perekenomian di di sekitarnya.
Terima kasih, sangat membantu tugas sekolah saya
ReplyDeleteTerimakasih karena ini saya bisa lebih tau banyak tentang sejarah dan contohnya
ReplyDeleteMatur sembah nuwun
ReplyDeleteTerima kasih sudah membantu tugas saya
ReplyDelete